Saya melihatnya lagi,
Mata itu lurus memandang ke mata saya…
Pandangannya menembus ruang jiwa
Tidak…saya tidak ingin dia mengetahui apa yang ada di dalam saya
Saya menolehkan kepala
Apakah mata itu masih memandang ke arah saya?
Lalu semenit kemudian saya arahkan wajah saya
Ternyata dia masih ada di sana, tidak mengubah posisinya…
Mata siapakah itu…
Lama memandangnya saya seperti mengenalnya…
Itu mata saya….
Mata yang jernih, yang sudah saya masukkan dalam lemari kaca
Saya ingat, saya menaruhnya, karena saya takut akan kena kotoran
“Biar mata itu melihat bermacam-macam kotoran, tapi ia sendiri akan tetap bersih dan jernih,” begitu pikir saya dulu…..
Mata itu memang masih jernih, bening,….
Tapi saya tidak tahu apakah dia masih hidup
Ia tampak kaku….dingin…
Tak ada binar, tidak ada cahaya terpancar
Mata itu hanya sebuah benda sekarang….
Dan saat ini ia memandang ke arah saya
Mata itu lurus memandang ke mata saya…
Pandangannya menembus ruang jiwa
Tidak…saya tidak ingin dia mengetahui apa yang ada di dalam saya
Saya menolehkan kepala
Apakah mata itu masih memandang ke arah saya?
Lalu semenit kemudian saya arahkan wajah saya
Ternyata dia masih ada di sana, tidak mengubah posisinya…
Mata siapakah itu…
Lama memandangnya saya seperti mengenalnya…
Itu mata saya….
Mata yang jernih, yang sudah saya masukkan dalam lemari kaca
Saya ingat, saya menaruhnya, karena saya takut akan kena kotoran
“Biar mata itu melihat bermacam-macam kotoran, tapi ia sendiri akan tetap bersih dan jernih,” begitu pikir saya dulu…..
Mata itu memang masih jernih, bening,….
Tapi saya tidak tahu apakah dia masih hidup
Ia tampak kaku….dingin…
Tak ada binar, tidak ada cahaya terpancar
Mata itu hanya sebuah benda sekarang….
Dan saat ini ia memandang ke arah saya